Subnetting IPv6 bisa semudah IPv4, bahkan lebih mudah.

Published by Dhani Setiawan on
Filed under: Networking Tags:
IPv6 Ready

Image: ipv6forum.com

Halo teman-teman pembaca, ini revisi tulisan saya sebelumnya tentang subnetting IPv6. Di tulisan sebelumnya ada sedikit kesalahan yang perlu saya koreksi, terima kasih kepada pembaca yang sudah mengoreksi.

Jadi, ini dia.. sebut saja Subnetting IPv6 edisi revisi atau Subnetting IPv6 v2. :)

Di tulisan sebelumnya ada beberapa rumus, tapi di tulisan yang ini saya pakai lebih banyak gambar yang mungkin saja lebih memudahkan.

Saya berasumsi teman-teman yang membaca ini sudah paling tidak sedikit memahami apa itu IPv6, perbedaannya dengan IPv4, penulisannya, dsb. Tapi kalau ternyata belum ngeh apa itu IPv6, jangan belajar subnetting dulu tapi baca artikel yang ini “Hampir” Semua Tentang IPv6


Baik, sebelum ke cara subnetting saya tulis lagi apa-apa saja yang perlu diketahui di IPv6.


IPv4 dan IPv6

Saya masih menemui ada teknisi jaringan yang beranggapan bahwa IPv4 dan IPv6 sama, hanya saja IPv6 jumlah IP address nya lebih banyak dari IPv4 dan penulisan alamatnya berbeda.
Tidak benar, IPv4 dan IPv6 tidak sama. IP (Internet Protocol), ada kata protokol di situ. Protokol itu satu set aturan yang sudah dirumuskan dan disepakati bersama.
Jadi apa pun perangkat jaringannya selama dia perangkat IP di layer 3, entah itu server, router, atau smartphone, mereka berbicara dengan bahasa yang sama, bahasa IP atau protokol IP.
Nah protokol IP saat ini di ada dua, protokol versi 4 (IPv4) dan protokol versi 6 (IPv6). Keduanya ini biarpun masih sama-sama IP tapi bahasanya sudah berbeda, jadi tidak kompatibel satu sama lain.

Kemudian di IPv4, kita terbiasa subnetting sampai bit terpanjang, misalnya /30 dari IPv4 yang 32 bit.
Di IPv6, rule nya beda. IPv6 sepanjang 128 bit, tapi subnet terkecil cuma sampai /64. Artinya dari bit ke 65 sampai bit ke 128 jadi alamat host, tidak ada subnetting /72 atau /96.[1]
Jadi IPv6 itu /64 everywhere, biarpun network isinya cuma 10 host, tetap /64 yang dipakai. Tapi ada pengecualian untuk link inter-router, satu network yang isinya dua router. Untuk yang ini dipakai /127.[2]

Lagi, di IPv4 biasanya kalau subnetting yang diingat itu alamat pertama network, alamat terakhir broadcast, ditengah-tengah alamat unicast atau alamat untuk host.
Di IPv6, tidak ada broadcast, jadi alamat terakhir bisa dipakai untuk host.


Subnetting IPv6

Saya rasa kita punya masalah yang sama kalau berurusan sama IPv6, bilangan hex. Kita, atau paling tidak saya terbiasa pakai desimal, heksadesimal kelihatannya asing dan sulit.

Tapi sesuai judulnya, subnetting IPv6 bisa lebih mudah dari IPv4. Bagaimana bisa?
Karena penulisannya pakai hex, itu yang bikin gampang. Iya, jadi hex itu malah mempermudah, karena subnetting itu tidak lepas dari bit bilangan biner, sedangkan satu karakter heksadesimal sama dengan 4 bit biner.

Saya ulangi lagi, Satu karakter heksadesimal sama dengan 4 bit biner

Contoh biner 11111111 kalau di desimal ditulis 255 tapi di hex ditulis ff atau 0xff

Dengan gambar mungkin bisa lebih dipahami.

Gambar 1.

IPv6

Kita pakai prefix 2002:db8:abcd:dead::/64 di contoh ini. Prefix ini, 2001:db8::/32 memang dikhususkan untuk dokumentasi, tutorial, dsb. [3]

Keterangan gambar di bawah:

  • Notasi Hex IPv6: Ini prefix IPv6 yang kita pakai untuk contoh.
  • Nomor Hex: Nomor kolom karakter heksadesimal.
  • Jumlah bit: Panjang bit di kolom hex ke sekian. Misal hex 2001, karena 2001 ada 4 kolom, panjang bit nya adalah 16, di notasi biner ditulis seperti ini 0010 0000 0000 0001. Paham? Jadi hex ke biner nya seperti ini 2=0010, 0=0000, 0=0000, 1=0001, satu hex sama dengan 4 bit biner.

Kalau sudah bisa dipahami, kita ambil contoh.
Network 2001:db8::/32, bagi ke jaringan kecil /34.
Dari sini ada beberapa istilah di bawah:

  • Network: di contoh ini 2001:db8::/32 Ini network besarnya, artinya /32, bit dari 33 sampai 128 punya kita dan bisa diatur semau kita, sedangkan bit 1 sampai bit 32 bukan punya kita dan tidak bisa kita rubah.
  • Sub network atau subnet: subnet ini cabang dari network. Di contoh ini /34

Lebih jelasnya seperti gambar di bawah:

Subnetting IPv6

Jadi subnetting itu membagi network ke sub network atau subnet.

Nah pertanyaan di subnetting kan biasanya, berapa jumlah subnet, apa saja subnet-nya, berapa jumlah host, dsb.

Baik, saya perkenalkan variabel lagi:

Jumlah subnet (y): kita sebut saya jumlah subnet dengan y. Cara menghitungnya, 2 ^ (subnet - network). Di contoh ini network /32 dibagi ke subnet /34. Jadi 2 ^ 34-32 = 2 ^ 2 = 4.
Lihat lagi gambar di atas, network /32 kalau dibagi ke /34, jadinya 4 subnet /34. Jadi y = 4.

Jumlah host dalam subnet: Gampang, 2 ^ 128 - subnet. Di contoh berarti 2 ^ 128-34 = 2 ^ 94. Silakan dihitung berapa hasil 2 pangkat 94.

Alamat subnet: Ini yang agak tricky. Untuk menghitung alamat subnetnya, kita perlu beberapa variabel.
- Nomor kolom hex (x). Kembali ke gambar pertama, x ini nomor kolom di bit subnet. Di contoh ini bit subnet 34, jadi x atau nomor kolom di kolom 9.
Kenapa nomor 9? karena, ingat lagi satu hex = 4 bit biner, dan kolom nomor 9 ada 4 bit dari bit ke 33 sampai 36.

IPv6
  • Kelipatan subnet (z). z ini dipakai untuk menghitung subnet selanjutnya. Di contoh, /32 dibagi ke /34 dan hasilnya ada 4 subnet /34. Jadi untuk mengetahui subnet /34 pertama, /34 ke dua, ke tiga, dan ke empat, caranya nomor kolom (x) ditambah kelipatan subnet (z) sama dengan subnet berikutnya.
IPv6

Perhatikan gambar di atas, jadi setiap kolom ada 4 bit, dan bit ini diberi nomor 1 sampai 4. Kalau bit subnet ada di nomor bit 1, maka kelipatan subnet berikutnya dengan menambahkan 8, z = 8, kalau di nomor 2, maka z = 4, nomor 3 z = 2 dan kalau di nomor 4 maka z = 1.
Jadi untuk menghitung subnet berikutnya nomor kolom (x) ditambah (z).

Di contoh ini, network 2001:db8::/32 dibagi ke subnet /34, kita bisa terapkan perhitungannya.

  • x nomor kolom. /34 ada di kolom 9.
  • y atau jumlah subnet = 4. 2 ^ 34-32 = 2 ^ 2 = 4.
  • z kelipatan. /34 ada di nomor bit ke 2, jadi z = 4.

Jadi, tambahkan nomor kolom x (9) dengan kelipatan z (4) sampai jumlah subnet y sama dengan 4.

2001:0db8::/32
- 1. 2001:0db8:0000::/34 atau bisa ditulis 2001:db8::/34
- 2. 2001:0db8:4000::/34
- 3. 2001:0db8:8000::/34
- 4. 2001:0db8:c000::/34


Kita lanjut dengan contoh lain.

Contoh 1.
Diberikan network 2001:db8::/32, subnetting ke jaringan kecil /36. Berapa jumlah subnet, dan apa saja networknya?

  • x nomor kolom. /36 ada di kolom 9.
  • y atau jumlah subnet = 16. 2 ^ 36-32 = 2 ^ 4 = 16.
  • z kelipatan. /36 ada di nomor bit ke 4, jadi z = 1.

Jadi, tambahkan nomor kolom x dengan kelipatan z sampai jumlah subnet y sama dengan 16.

Hitung dari kiri ke kanan, karakter ke 9 heksadesimal kita tambahkan dengan 1. Ulangi terus sampai jumlah subnet, atau y = 16.

========================
y    subnet
========================
1    2001:0db8:0000::/36 atau bisa ditulis 2001:db8::/36
2    2001:0db8:1000::/36
3    2001:0db8:2000::/36
4    2001:0db8:3000::/36
5    2001:0db8:4000::/36
6    2001:0db8:5000::/36
7    2001:0db8:6000::/36
8    2001:0db8:7000::/36
9    2001:0db8:8000::/36
10   2001:0db8:9000::/36
11   2001:0db8:a000::/36
12   2001:0db8:b000::/36
13   2001:0db8:c000::/36
14   2001:0db8:d000::/36
15   2001:0db8:e000::/36
16   2001:0db8:f000::/36


Contoh 2.
Dari network 2001:db8:c000::/34, bagi ke dalam 3 jaringan kecil.

Bisa kah?
Tidak bisa, kita pelu ingat bahwa y, atau jumlah subnet adalah pangkat 2. Yaitu 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, dan seterusnya. Jadi membagi jaringan kedalam 3 jaringan kecil itu tidak bisa. Bisanya, kita ambil yang mendekati tapi tidak lebih kecil. Yang mendekati 3 tapi tidak lebih kecil dari 3 adalah 4, atau 22.

Jadi, kita akan bagi 2001:db8:c000::/34 kedalam 4 subnet kecil, atau y = 4.

network = 34
subnet  = tidak diketahui
y       = 4

Kita cari subnet dengan sedikit aljabar.

            y  = 2 ^ subnet - network
            4  = 2 ^ subnet - 34
 (subnet - 34) = akar 4
 (subnet - 34) = 2
        subnet = 34 + 2
        subnet = 36

Jadi,
 network = 34
 subnet  = 36
       y = 4
  • x nomor kolom. /36 ada di kolom 9.
  • y atau jumlah subnet = 4. 2 ^ 36-34 = 2 ^ 2 = 4.
  • z kelipatan. /36 ada di nomor bit ke 4, jadi z = 1.


Hitung dari kiri ke kanan, x atau karakter ke 9 heksadesimal kita tambahkan dengan 1, karena z = 1. Ulangi terus sampai y = 4.

======================
y   subnet
======================
1   2001:0db8:c000::/36 atau bisa ditulis 2001:db8:c000::/36
2   2001:0db8:d000::/36
3   2001:0db8:e000::/36
4   2001:0db8:f000::/36


Contoh 3.
Di dalam network 2001:db8:e000::/36, berapa jumlah host yang ada di network tersebut, berapa alamat ip host pertama dan berapa alamat ip host terakhir?
Karena IPv6 sepanjang 128 bit, maka jumlah host untuk /36 adalah:

2 ^ 128-36
2 ^ 92
4.951.760.157.000.000.000.000.000.000

Saya tidak tahu bagaimana menyebut angka diatas.

Dalam network 2001:db8:e000::/36, host awal dan terakhir sbb:

host pertama  : 2001:db8:e000:0000:0000:0000:0000:0001 atau bisa ditulis 2001:db8::1
host terakhir : 2001:db8:efff:ffff:ffff:ffff:ffff:ffff

Mengapa host terakhir 2001:db8:efff:ffff:ffff:ffff:ffff:ffff?
Karena alamat ini kalau ditambahkan 1 sudah masuk subnet /36 berikutnya yang alamat subnetnya 2002:db8:f000::/36, dan alamat host terakhir ini bukan alamat broadcast karena tidak ada broadcast di IPv6.


Contoh terakhir, contoh ke 4.
Bagi network 2001:db8:e000::/36 ke subnet /41.

Silahkan dihitung, kemudian bandingkan hasilnya dengan yang di bawah.

=======================
y   Subnet
=======================
1   2001:0db8:e000::/41
2   2001:0db8:e080::/41
3   2001:0db8:e100::/41
4   2001:0db8:e180::/41
5   2001:0db8:e200::/41
6   2001:0db8:e280::/41
7   2001:0db8:e300::/41
8   2001:0db8:e380::/41
9   2001:0db8:e400::/41
10  2001:0db8:e480::/41
11  2001:0db8:e500::/41
12  2001:0db8:e580::/41
13  2001:0db8:e600::/41
14  2001:0db8:e680::/41
15  2001:0db8:e700::/41
16  2001:0db8:e780::/41
17  2001:0db8:e800::/41
18  2001:0db8:e880::/41
19  2001:0db8:e900::/41
20  2001:0db8:e980::/41
21  2001:0db8:ea00::/41
22  2001:0db8:ea80::/41
23  2001:0db8:eb00::/41
24  2001:0db8:eb80::/41
25  2001:0db8:ec00::/41
26  2001:0db8:ec80::/41
27  2001:0db8:ed00::/41
28  2001:0db8:ed80::/41
29  2001:0db8:ee00::/41
30  2001:0db8:ee80::/41
31  2001:0db8:ef00::/41
32  2001:0db8:ef80::/41


Contoh sudah selesai, sekarang kuis
Saya punya network 2001:db8::/32. Kemudian saya delegasikan 1 prefix /48 ke teman-teman. Prefix network-nya 2001:db8:abcd::/48. Saya minta teman-teman bagi prefix network ini ke /56.

Pertanyaan saya, berapa jumlah subnet nya, dan apa saja alamat subnet nya.


Baik saya rasa cukup, silakan kalau ada yang kurang jelas atau ada yang perlu dikoreksi lagi bisa tuliskan di komen. Jangan lupa bantu share kalau artikel ini membantu pemahaman subnetting IPv6.


Artikel berkaitan:
“Hampir” Semua Tentang IPv6
Pengenalan dan Penjelasan yang berusaha biarpun gagal tapi lumayan komprehensif tentang IPv6, dari sejarah sampai pengalamatannya ditulis dengan Layman’s terms

Belajar Jaringan Komputer Dasar - Layer OSI 1, 2, dan 3
Teori yang harus diketahui oleh setiap network engineer. Layer OSI 1, 2, dan 3, frame Ethernet dan paket IP, serta proses routing paket IP.

Refs:

  1. [1] RFC 5375 - Considerations for /64 Prefixes https://tools.ietf.org/html/rfc5375#section-3.1
  2. [2] RFC 6164 - Using 127-Bit IPv6 Prefixes on Inter-Router Links https://tools.ietf.org/html/rfc6164
  3. [3] RFC 3849 - IPv6 Address Prefix Reserved for Documentation https://www.ietf.org/rfc/rfc3849

Sebarkan artikel ini :



Anda tidak perlu repot-repot mengunjungi blog ini.
Silahkan masukkan alamat email dan begitu ada post baru, Saya akan minta robot FeedBurner mengantarkannya ke email inbox Anda.

Delivered by FeedBurner


blog comments powered by Disqus